Assalamu’alaikum..Omswastiastu. Namo Budaya. Shalom. Salam Sejahtera. Salam Kebajikan. Bagi kalian pembaca setia blog Tio Tamcik.
Di bahasan kali ini, Gw mau berbagi pengalaman dan juga cerita menarik selama kurang lebih 6 taun di platform Dicoding.
FYI, Dicoding adalah platform untuk kalian yang mau belajar pemrograman berbasis materi text-based yang terukur, detail, berurut, dan materi yang berstandar internasional. Disini, yang paling ditunggu-tunggu dan menjadi sebuah pencapaian besar ketika melihat daftar challenge yang dimana ketika kita dapetin point nya, bakal bisa dituker dengan reward-reward yang keren. Bahkan, waktu diawal-awal, Dicoding pernah menyediakan reward berupa laptop dengan spek tertentu yang disesuaikan points yang didapat. Keren banget bukan!
Tapi selain reward yang tadi sudah Gw highlight, terdapat fitur-fitur yang membedakan Dicoding dengan platform serupa. Apakah itu?
Yup, fitur Code Reviewer. Apaan sih itu? Jadi, ketika kalian submit tugas yang harus mengirimkan code hasil dari web atau aplikasi yang dibuat, Para Reviewer akan mengeceknya secara manual dan akan keliatan jika code tersebut adalah hasil jiplakan 100% tanpa ada modifikasi, maka tugas kalian akan ditolak, dan akan mempengaruhi jumlah bintang dari nilai yang didapat dari hasil tugas.
Fitur lainnya adalah materi yang bisa kalian akses secara fleksibel dan kapan saja. Meskipun text-based, tapi materi yang disampaikan sangat rinci dan tersistemasi supaya kalian dapat memahami lebih baik setiap chapter materinya.